Judul Buku :
Membongkar Kemiskinan Subaltern
Penulis :
Dr. Nur Aida Kubangun, S.Pd., M.Pd
ISBN : 978-623-8039-14-2
Cetakan Pertama : Agustus 2022
Ukuran Buku : 15 x 23 cm (UNESCO)
Jumlah Halaman : 186 Halaman
Penerbit : Diva Pustaka
Sinopsis :
Kemiskinan dan kesenjangan sosial yang terjadi di masyara kat muncul akibat sebuah hubungan sosial yang dibangun karena hubungan kerja antara tuan dan hamba, pemilik modal dan pekerja, buruh dan mandor, dari kesenjangan sosial itu maka muncullah se buah istilah subaltern yang diperkenalkan pertama kali oleh Grams ci dan dikembangkan oleh Spivak di Asia Selatan, dimana Spivak mengatakan bahwa sang hamba, buruh dan pekerja tidak memiliki kemampuan untuk menyuarakan tentang nasib mereka dan selalu ada ketergantungan antara hamba dan tuan, kelompok elit adat, pemilik modal dan pemilik motor/juragan merupakan agen sosi al utama yang mengkonstruksi dan mereproduksi struktur sosial berupa pola simbiosis mutualis yaitu saling ketergantungan antara agen dan subaltern. Eksploitasi berjenjang berdasarkan kekuatan kapital sosial, pemilikan modal merupakan bentuk eksploitasi yang terjadi dalam kelompok nelayan yang dilegitimasi oleh adanya ke sepakatan bersama/konsensus. Pola relasi yang bersifat eksploita tif mengakibatkan terjadinya pergeseran budaya pengelolaan hak ulayat laut yang berbasis kearifan lokal menjadi pengelolaan yang bersifat ekonomistis yang merupakan ancaman bagi ketidakseim bangan ekosistem laut. Terbatasnya ruang aspirasi bagi stakehold- ers dalam menyuarakan kepentingan subaltern, strategi yang di jalankan oleh subaltern dalam realitas sosial menampakkan hasil walaupun belum maksimal.